Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan Saat Medical Check Up

Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orang untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara mendetail. Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan beberapa pengecekan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan saat medical check up di antaranya adalah:

  • Pemeriksaan umum

Medical Check Up
Photo: Hello Sehat
Pemeriksaan umum merupakan pemeriksaan standar yang biasanya meliputi pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, tingkat pernapasan, kadar kolesterol, asam urat, dan lain sebagainya. Biasanya, dokter akan mengecek apakah kita memiliki tekanan darah yang normal atau tidak. 

Tekanan darah yang normal sendiri berkisar antara 120/80. Nantinya melalui pemeriksaan ini, kita bisa tahu apakah kita memiliki tekanan darah normal, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau tekanan darah rendah (hipotensi). Pemeriksaan lain seperti penglihatan, pendengaran, pencernaan, saraf, dan anggota gerak lainnya juga dilakukan untuk mendapatkan hasil secara menyeluruh.


  • Pemeriksaan tambahan untuk wanita

Dalam medical check up biasanya pasien wanita akan menjalani pemeriksaan tambahan khusus seperti pap smear dan mammogram. Pemeriksaan pap smear akan meliputi pemeriksaan panggul, pemeriksaan vulva, vagina, dan leher rahim. Hasil pemeriksaan in adalah mengetahui apakah pasien menderita human papillomavirus (HPV), virus yang menyebabkan kanker leher rahim. 

Sementara itu, mammogram merupakan pemeriksaan payudara untuk melihat apakah pasien menderita kanker payudara atau tidak. Jika ditemui benjolan di area payudara, maka akan diambil tindakan lebih lanjut. Pemeriksaan ini juga bisa mengecek kondisi kelenjar getah bening pada ketiak.


  • Pemeriksaan tambahan untuk pria


Jika pada wanita ada pemeriksaan tambahan, pada pria pun demikian. Hanya saja, pemeriksaan tambahan pada pria akan meliputi area organ kelamin seperti testis, penis, dan prostat. Pemeriksaan penis dilakukan untuk melihat apakah pasien memiliki risiko penyakit menular seksual, pemeriksaan testis dilakukan untuk melihat kemungkinan kanker testis secara dini, sementara itu pemeriksaan prostat dilakukan untuk memeriksa adanya kelainan atau tidak. Tidak hanya itu, pemeriksaan juga dilakukan dengan mengecek kondisi varikokel dan hernia

Pemeriksaan di atas merupakan jenis pemeriksaan yang biasa diterapkan ketika kalian melakukan medical check up. Yuk, segera jadwalkan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh jika kalian belum pernah melakukannya!

» Read More...

Fakta Mengenai Karyawan “Kutu Loncat”

pekerja
image source: KlikSDM
Bagi kalian petinggi perusahaan yang sedang bekerja di office tower mega kuningan maupun perusahaan lainnya, pasti pernah mendapatkan karyawan yang memiliki sifat kutu loncat atau job hopping. Karyawan kutu loncat atau job hopping sendiri merupakan karyawan yang sering berpindah-pindah tempat kerja, yang bekerja di salah satu perusahaan kurang dari dua tahun saja. Adanya karyawan yang sering berpindah tempat pekerjaan ini, mungkin disebabkan oleh dirinya sudah tidak betah lagi dengan perusahaan lamanya, dan bahkan terkadang si karyawan menginginkan sesuatu yang baru.

Namun, ketika berpindah ke tempat yang baru, apakah si karyawan yang suka berpindah ini sudah memiliki pengalaman yang mumpuni, dan mampu bekerja dengan baik di perusahaan yang baru? Berikut, beberapa fakta yang akan menjawabnya:
  1. Hanya mampu bertahan dua tahun saja. Karyawan yang memiliki sifat kutu loncat ini, biasanya bekerja di salah satu perusahaan hanya sekitar dua tahun saja. Alasan meloncatnya si karyawan ke perusahaan lain, tak lain tak bukan hanya mencari pengalaman yang berbeda dari yang sudah pernah ditekuni, dan tentunya mau mendapatkan gaji yang cukup untuk dirinya. 
  2. Biasanya yang sering berpindah kerja adalah generai millenial. Kebanyakan karyawan yang sering berpindah pekerjaan adalah generasi millennial atau kawulah muda yang sudah bosan dengan pekerjaan lamanya. Hal ini pun juga dibenarkan oleh Experience.com, dimana generasi millennial lebih mendominasi adanya karyawan yang kutu loncat ini. Bahkan, generasi millennial ini bisa berganti pekerjaan hingga delapan kali. 
  3. Menginginkan pekerjaan yang lebih bagus lagi. Biasanya, adanya karyawan yang memiliki sifat kutu loncat ini, hanya menginginkan pekerjaan yang lebih bagus lagi dari pekerjaan lamanya. Alasan adanya keinginan ini pun; untuk mencari tunjangan yang lebih lagi, mencari pekerjaan yang lebih menantang untuk dirinya, dan disebabkan oleh penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada dirinya. 
  4. Memiliki pengalaman yang mumpuni, tapi? Sebenarnya, karyawan yang sering berpindah pekerjaan ini memiliki pengalaman yang sangat mumpuni di bidangnya. Tapi, tidak sedikit juga karyawan yang memiliki kurang dari semestinya. Terkadang, karyawan yang melakukan perpindahan ini, juga disebabkan oleh dirinya tidak betah dan mengerti akan pekerjaan yang sudah ditekuninya.
  5. Banyak perusahaan yang cendrung berhati-hati saat menerima si karyawan kutu loncat. Ketika menjadi karyawan kutu loncat, jangan senang dulu. Kenapa? Ya, saat menjadi karyawan kutu loncat, tentu saja perusahaan penerima akan cenderung lebih berhati-hati dengan si karyawan. Perusahaan tersebut takut apabila nantinya si karyawan kutu loncat akan berpindah lagi ke perusahaan lain. 


Bagaimana nih guys? Apakah kalian pernah berpindah pekerjaan yang kurang dari dua tahun saja? –SH–

» Read More...

Followers