Melihat Bahaya Dalam Bahan Tambahan Makanan


Ada apa dengan bahan tambahan makanan itu? Bagaimana pula ia mempengaruhi status kehalalan suatu produk makanan? Menurut Ketua Yayasan Halalan Thayyiban, Muhamad Farid Ansori, bahan tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam sebuah produk, untuk mendapatkan efek yang diinginkan pada produk tersebut.

Penambahan ini, bisa terjadi saat proses pembuatan, pengemasan maupun dalam proses penyimpanan. Maraknya penggunaan bahan tambahan tersebut pada umumnya terkait dengan beragam tujuan produsen.''Mereka menggunakan bahan tambahan untuk memperbaiki nilai gizi produk, memelihara kesegaran produk, meningkatkan daya tarik produk serta membantu proses produksi maupun persiapan produk.

Para Produsen umumnya menggunakan bahan tambahan makanan apabila mereka menghendaki produknya tetap segar. Yaitu mencegah pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme demi melindungi warna alami produk, mencegah ketengikan dan meningkatkan umur simpan.

Tampilah produk, seringkali menjadi perhatian produsen. Menurut Farid, dalam industri pangan, bahan tambahan untuk meningkatkan penampilan produk serta memperbaiki rasa paling banyak digunakan.

Walaupun kandungan cokelatanya tak banyak, dengan tambahan selufer produk tersebut rasanya kaya akan coklat. Ia menuturkan bahwa selufer terbuat dari bahan baku, nabati dan hewani.''Kita mesti mewaspadai selufer yang berbahan baku hewani. Pada umumnya terbuat dari lemak babi atau hewan yang disembelih yang tak pasti disebutkan nama Allah atau tidak dalam penyembelihannya,'',

Meskipun demikian ia menyatakan bahwa tambahan makanan berupa selufer yang beredar di Indonesia kebanyakan telah diaudit oleh badan yang berwenang."Jadi tak terlalu dikhawatirkan atas status kehalalannya," imbuh Farid. Dalam proses produksi atau persiapan produksi, bahan tambahan makanan juga berperan penting.

sebaliknya emulsifer buatan banyak terdapat pada mono dan digliseridayang berfungsi menghasilkan tekstur yang halus pada roti, mencegah pemisahan antara minyak dan kacang pada mentega. Mono dan digiserida ini berasal dari tumbuhan yang menghasilkan minyak seperti kelapa sawit juga ekstrak hewani seperti babi maupun sapi.

Kedua adalah stabilizerdan pengental, yang berguna memperbaiki penampilan makanan serta menghasilkan tekstur yang lebih seragam. Stabilizer dan pengental yang pada umunya berasal dari karbohidrat adalah tapioka, pati dan pektin. Sedangkan dari golongan protein adalah gelatin."Seperti diketahui, sebagian besar gelatin terbuat dari bahan baku kulit atau pun tulang babi."

Ketiga adalah pengembang. Pengembang ini berfungsi menciptakan tekstur yang ringan dan lembut pada produk yang dipanggang, seperti roti dan produk bakery lainnya.Beberapa contoh bahan pengembang adalah sodium bikarbonat, asam kalsium pospat atau sodium alunimum pospat. Untuk bahan tambahan makanan, komponen yang digunakan adalah asam tartrat. Komponen ini, bisa merupakan hasil sampingan dari industri bir.

Dengan adanya sejumlah bahan tambahan makanan yang tak halal, Farid menyarankan agar konsumen memperhatikan logo halal pada kemasan produk yang menggunakan bahan tambahan makanan ini. Jika ada logo halal tentu telah terjamin kehalalannya.

sumber: www.susukolostrum.com

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

0 comments:

Followers