Anak demam sering kali membuat bunda menjadi cemas. Panas badan anak yang semakin meningkat membuat bunda merasa takut bila sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya. Namun sebenarnya bunda tidak perlu cemas apalagi sampai panik bila anak terserang panas demam.
Perlu bunda ketahui demam bukan sebuah penyakit, namun sebuah pertanda atau gejala tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap virus penyakit yang menyerang anak. Dengan cara meningkatkan suhu panas tubuh inilah yang dilakukan tubuh untuk melawan dan membunuh virus penyakit.
Bila panas demam telah terjadi dan panasnya semakin meningkat, ada beberapa langkah mudah yang bunda dapat lakukan tanpa perlu rasa panik dan cemas.
- Pantaulah panas demam anak dengan menggunakan thermometer untuk mengetahui seberapa panas suhu badan anak. Suhu panas badan yang normal berkisar 36 – 37 derajat celcius.
- Bila suhu panas anak semakin meningkat, bunda dapat memberikan kompres dengan menggunakan air dingin atau hangat. Untuk kompres yang lebih mudah dan praktis bunda juga dapat menggunakan Fever Patch plester penurun demam dari Rohto sebagai pilihan yang tepat.
- Berikan banyak minum air putih kepada anak. Demam dapat menyebabkan anak banyak kehilangan cairan tubuh melalui keringatnya. Pergantian cairan ini sangat penting untuk mencegah dehidrasi terjadi pada anak yang malah dapat berakibat lebih fatal lagi.
- Kenakan pakaian yang tipis, mudah menyerap keringat dan tidak tebal kepada anak. Hal ini agar panas yang keluar tidak terhalang oleh pakaian. Hindari juga penggunaan selimut yang dapat menghambat keluarnya panas dari tubuh.
- Konsultasikan kepada dokter anak tentang demam yang terjadi kepada anak. Hal ini pilihan terbaik agar bisa mengetahui apa penyebab yang menyebabkan panas demam terjadi serta dapat memberikan pengobatan yang tepat terhadap penyakit yang menyerang anak.
Dengan mengetahui hal mudah mengatasi demam, diharapkan bunda tidak perlu lagi cemas dalam menghadapi panas demam anak. Dengan mengetahui langkah yang benar akan membuat sang buah hati kembali ceria kembali.
0 comments:
Post a Comment