Gesek Tunai - Percaya atau tidak tapi inilah fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini,ya Gesek Tunai, praktek berhutang gaya baru yang saat ini sedang marak di perbincangkan banyak orang dan menjadi salah satu solusi instan bagi anda yang tidak mempunyai uang cash di saku! Bagaimana tidak, praktek kartu kredit yang di sulap menjadi uang cash tentunya akan menarik minat banyak orang yang mendengarnya. Terlebih lagi di saat hari-hari besar akan tiba, ambil contoh Lebaran,Natal,dan hari-hari libur lainya..alasanya berbeda-beda tetapi tujuannya tetap sama, yakni berhutang uang cash dengan menggunakan kartu kredit.
Praktek ini sudah lama berjalan, paling tidak sejak 10 tahun lalu seperti yang saya dan Anda ketahui. Tapi 3 tahun belakangan, gestun makin marak. Kalau sebelumnya praktek gestun dijalankan dengan sembunyi-sembunyi dan kasak-kusuk, kini gestun bukan lagi rahasia. Banyak merchant / toko di kota besar seperti Gesek tunai Jakarta, Gesek Tunai, Bali, Bandung,Medan, dll yang membuka terang-terangan praktek Gesek tunai di toko mereka.
Bagi merchant, keuntungan yang diraih adalah biaya transaksi yang antara 2 - 3% seperti yang saya sebutkan di atas. Jadi, bila Anda perlu Rp 10.000.000 dengan biaya transaksi 2%, maka catatan transaksi akan menunjukkan angka Rp 10.200.000, sementara Anda sendiri cuma terima Rp 10.000.000. Selisih Rp 200.000 adalah fee yang dikantongi merchant, plus 3,5% fee dari penerbit kartu kredit..
So bagaimana tidak tergiur antara si calong penghutang dan fasilitator? Pesan saya Cuma satu “do it only in emergency, gesek tunai kalau kepepet sajalach
Artikel terkait – Gesek Tunai
0 comments:
Post a Comment