Tung Desem Waringin mengatakan bahwa pebisnis pada umumnya berpendapat bahwa risiko sama dengan reward atau semakin besar risiko semakin besar keuntungannya. Saya menambahkan satu unsur penting yang lebih masuk akal yaitu kontrol. Ada hal-hal yang bisa dikontrol, ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Ada hal-hal yang kita bisa pengaruhi walaupun diluar kontrol.
Banyak orang sedih, marah dan tidak berdaya karena mereka fokus kepada sesuatu yang tidak bisa mereka kontrol. Seperti contoh, kita tidak bisa mengontrol siapa presiden yang terpilih, atau berapa bunga bank, situasi ekonomi, atau masa lalu kita yang sudah berlalu. Ada juga yang dalam lingkaran pengaruh kita, seperti contoh, sikap orang lain yang bisa kita pengaruhi ketika kita berinteraksi namun sikap orang lain ini walaupun bisa kita pengaruhi bisa menjadi didalam kontrol atau diluar kontrol. Sedang sesuatu hal didalam kontrol kita adalah sesuatu hal yang kita merasa pasti masuk dalam kendali kita
Tung Desem Waringin berkata kenapa investasi di saham berisiko karena kita tidak bisa mengontrol pendapatan, pengeluaran atau hutang dari perusahaan yang sahamnya kita miliki. Contoh misalnya, kita membeli saham PT. X dan direksi PT. X memutuskan untuk membeli helikopter sebagai kendaraan dinas, kita tidak bisa ngomong kepada Direksi PT. X bahwa kita tidak setuju. Demikian juga ketika direksi PT. X memutuskan untuk menaikkan atau menurunkan harga produk atau jasanya kita tidak bisa mengontrolnya. Menurut Robert Kiyosaki kalau kita ingin mengontrol masa depan keuangan kita ada lima hal yang bisa kita kontrol :
1. Attitude/sikap
2. Plan/rencana
3. Education/pendidikan
4. Friend/teman
5. Advisor/mentor
Sikap adalah merupakan pilihan. Sikap seorang pecundang adalah selalu melihat masalah disetiap kesempatan sehingga akhirnya dia tidak bertindak dan tidak mencapai apapun. Sikap seorang pemenang adalah selalu melihat kesempatan disetiap masalah sehingga mereka terus belajar dan bertindak sampai mencapai hal-hal yang mereka inginkan.
Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat! More about Tung Desem Waringin on Sales and Marketing
0 comments:
Post a Comment