wedding - Bagi calon mempelai wanita, mempersiapkan diri menjelang upacara pernikahan menjadi bagian yang sangat penting. Selain mental dan psikis yang ditata baik, kesiapan fisik juga menjadi perhatian. Salah satu perawatan yang kerap dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah ritual ratus. Metode yang dahulu kala hanya dibisikkan perlahan di telinga calon mempelai wanita oleh sang ibunda, kini telah menjelma menjadi hal yang lumrah dan lazim dilakukan.
Sejak zaman Majapahit, ratus telah dilakukan oleh para putri kerajaan. Perbedaan yang mendasar dengan metode ratus yang sekarang hanya terletak pada cara dan bahannya saja. Meski tidak berbeda jauh, ratus saat ini dikemas lebih modern, menggunakan aroma theraphy yang lembut sehingga membantu proses relaksasi.
Ratus umumnya dikenal juga dengan vagina spa, proses ini umumnya terdiri dari pembersihan bagian vital, scrub, pijat, fogging atau pengasapan, berendam sampai pada pemberian minuman kesehatan khusus wanita. Vagina Spa sendiri berguna untuk menghilangkan bau tidak sedap pada vagina, selain itu juga berguna untuk meningkatkan vitalitas organ intim. Vagina spa bisa juga dilakukan oleh para ibu yang usai melakukan proses persalinan, gunanya untuk mengembalikan elastisitas organ intim dan mencegah keputihan. Namun ada baiknya vagina spa tidak sering dilakukan karena dapat membunuh bakteri dan mengurangi keasaman vagina.
Vagina spa banyak tersedia di salon kecantikan namun bisa juga dilakukan sendiri di rumah. Bahan-bahannya sudah banyak tersedia di salon kecantikan dan beberapa took obat herbal. Untuk prosesnya menggunakan bahan-bahan herbal yang direbus lalu dituang ke dalam wadah keramik atau tanah liat. Upayakan uap yang dihasilkan tak terlalu panas. Saat penguapan dilakukan, duduklah di atasnya dan tubuh ditutup kain sarung atau kemben. Kemudian duduklah di kursi khusus yang dilubangi di bagian tengahnya, sementara mangkuk keramik berisi air rebusan ditaruh tepat dibawah kursi tersebut.
Biarkan selama 10 hingga 15 menit sampai uap habis. Karena fokusnya ke arah organ intim, penguapan dianjurkan tidak terlalu sering dilakukan, maksimal dua kali seminggu.
0 comments:
Post a Comment