Memasang Panel Surya Pada White house Amerika


Dalam Mendukung kampanye hemat energi dan " go green ", gedung paling terpopuler di Amerika Serikat White House akan "go green" dengan atap panel surya (solar panel).

Jurbir Presiden Obama menyatakan, bahwa White House atau Gedung Putih akan menginstalasi panel tata surya sebagai sumber energi listrik sekaligus untuk pemanas air di atapnya mulai musim semi 2011.

"Presiden Obama mengatakan pada pemerintah federal untuk memberi contoh konkret dalam menciptakan peluang dan pekerjaan di energi bersih," kata Nancy Sutley, Kepala Dewan Gedung Putih bidang Kualitas Lingkungan.

Proses Pengerjaan instalasi panel tata surya di Gedung Putih tetap melewati proses tender. Departemen Energi AS yang akan memulai proses tender kompetitif tersebut dan memutuskan perusahaan mana yang akan mengerjakannya.

Obama, yang selalu mengakampanyekan supaya menggunakan energi yang dapat diperbaharui, mendapat tekanan dari pemerhati lingkungan dan pemain industri panel surya untuk menginstal panel photovolotaic (penyerap tenaga surya) di atas atap Gedung Putih.

Presiden Barrack Obama bukanlah yang pertama. pendahulunya, tepat di tahun 1979, Jimmy Carter menyematkan panel di atap Gedung Putih. Namun, panel itu disingkirkan di era Reagan tanpa sebab yang jelas.

Sementara di era George W Bush, penggunaan panel surya kembali digunakan sebagai sumber energi pemeliharaan gedung dan air hangat.

Bulan lalu, Bill McKibben, penulis buku tentang lingkungan, memimpin sebuah kelompok aktivis pemanasan global sempat membawa panel surya era Carter dari Unity College di Maine ke Gedung Putih. Kala itu, para aktivis meminta agar panel tata surya itu diinstal ulang di atap rumah Obama.

Sementara itu, sebuah koalisi perusahaan-perusahaan panel surya yang dipimpin oleh Sungevity menawarkan Obama panel-panel surya untuk atapnya secara gratis. Sekaligus meluncurkan brand "Globama" untuk menempatkan panel tersebut di atap Gedung Putih.

"Obama segera menghemat uangnya dengan energi tata surya mulai tahun depan," kata pendiri Sungevity Danny Kennedy. "Perusahaan kami akan bersaing untuk mendapatkan kontrak itu."

Departemen Engergi AS mengatakan panel yang akan disematkan di atap Gedung Putih akan memproduksi listrik setidaknya 19.700 kilowatt per tahun, lebih dari dua kali lipat listrik yang terpakai secara rata-rata tiap tahunnya di Gedung PUtih, yakni 8.800 kilowatt.

Dengan demikian, rumah presiden yang berbasis di Washington itu dapat menghemat sekitar US$2.300 (Rp20,5 juta) per tahun untuk biaya listrik dan sekitar US$1.000 (Rp8,9 juta) untuk pemanas air.

Sumber: teknologi.vivanews.com

Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

0 comments:

Followers