Apakah memang obat asma tidak boleh dihentikan? Apa obat asma hirupan sehingga harus digunakan terus-menerus? Benarkah efek samping obat asma hirupan lebih berat daripada obat asma minum? mungkin itu sedikit dari banyanya pertanyaan mengenai tentang penyakit dan perawatan penyakit asma. untuk lebih mudahnya ada baiknya kita mengenal penyakit yang satu ini.
Asma disebabkan inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan saluran pipa napas peka, mudah menyempit jika terpajan sesuatu, misalnya debu rumah.
perawatan penyakit asma terdiri atas obat yang melebarkan pipa saluran napas (bronkodilator) dan obat pengurang proses inflamasi. Biasanya obat bronkodilator dapat dihentikan jika penderita tidak sesak lagi (pipa saluran napas sudah melebar kembali).
Namun, obat anti-inflamasi perlu dipakai menerus pada asma persisten. Obat anti-inflamasi bermanfaat mengurangi proses inflamasi dan akan mengurangi kepekaan pipa saluran napas. Diharapkan dalam jangka lama pipa saluran napas yang hiper-reaktif akan menyerupai pipa saluran napas orang tidak asma. Obat ini umumnya golongan steroid. Yang banyak digunakan adalah dalam bentuk obat hirup.
Obat golongan steroid bermanfaat, tetapi penggunaan sistemik (baik tablet maupun suntikan) jangka panjang akan menimbulkan risiko efek samping, misalnya katarak, hipertensi, atau diabetes melitus.
Obat steroid hirup juga dapat menimbulkan efek samping, tetapi termasuk ringan dan tidak sulit diatasi, berupa jamur pada kerongkongan dan pita suara. Untuk itu, setelah menghirup obat ini, dianjurkan berkumur dengan air hangat.
Kenali obat
Dalam perawatan penyakit asma, Pasien atau keluarga harus mengenal obat yang harus dipakai. Sebaiknya penderita asma tidak kehabisan obat karena keterlambatan pemberian obat dapat menjadikan serangan asma lebih berat. Obat asma hirupan bekerja lebih cepat sehingga dapat cepat melegakan serangan.
Unsur waktu dalam perawatan penyakit dan terapi serangan asma akut sangatlah penting. Makin cepat diobati, biasanya akan lebih cepat pula pemulihannya. Pasien yang sudah lama tidak mendapat serangan dapat tiba-tiba mengalami serangan akut berat. Pada keadaan ini, penderita sebaiknya diobati di rumah sakit.
Asma pada tingkat ringan dan sedang lebih mudah diobati daripada asma berat. Pada asma berat diperlukan kombinasi obat. Di samping obat hirup, kadang-kadang diperlukan obat minum dan suntikan. Asma kronik dapat dikendalikan dengan menghindari pencetus dan menggunakan obat anti-inflamasi dan jika perlu ditambah bronkodilator.
perawatan penyakit asma kronik tidak dapat dilakukan dengan sekali suntikan atau minum obat hanya beberapa hari. Obat anti-inflamasi perlu digunakan dalam waktu lama dan jika timbul gejala asma perlu ditambah bronkodilator.
Untuk perawatan penyakit permulaan, obat asma hirup lebih mahal. Namun, untuk jangka panjang sebenarnya dapat menghemat obat-obat yang perlu digunakan jika timbul serangan akut atau mencegah masuk rumah sakit.
Sumber: kesehatan.kompas.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
0 comments:
Post a Comment