Boomingnya Trend Belanja Online

Kemajuan teknologi internet tidak hanya berguna bagi para mahasiswa dalam mencari referensi tugas kuliah atau sekedar bertegur sapa melalui situs jejaring sosial. Bagi para mahasiswa yang ingin tampil up to date tetapi tidak punya banyak waktu luang, online shopping dapat menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan.

Inovasi Baru


Online shopping adalah salah satu cara belanja yang sedang marak. Sebenarnya cara belanja seperti ini sudah ada sejak 1979, diciptakan oleh Michael Aldrich dari Inggris. Baru pada Maret 1981 sistem ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat oleh Thomson Holidays.


Selain praktis, barang yang dijual di online shop juga bervariasi ragamnya. Mulai dari buku hingga pernak-pernik. Saat ini yang banyak diminati adalah barang kebutuhan perempuan seperti
pakaian online baju, tas, aksesoris, kosmetik, dan mukena. Tak heran jika banyak yang lebih mengenal online shop dengan nama boutique online (banyak menyediakan pakaian online).


Kekurangan


Jual beli di dunia maya juga tidak luput dari beberapa kekurangan. Biasanya, konsumen yang baru pertama kali berbelanja secara online akan merasa sedikit cemas. “Pertama kali belanja online, aku pesen barang impor. Deg-degan banget. Takut ditipu -lah, takut barangnya nggak nyampe - lah,” tutur Trya. Selain itu ketidaksamaan produk juga kerap menjadi kekhawatiran tersendiri. “Belanja di online shop itu cuma bisa diliat dari layar komputer aja, jadi kadang-kadang ukuran sama bentuknya kurang pas sama kemauan kita.” ungkap Memey lagi.


Selain kekurangan yang dirasa oleh konsumen, ada juga kendala yang dirasakan oleh pemilik online shop. Salah satunya adalah Hesti, remaja berusia 17 tahun ini sudah menjalankan usaha online shop sejak tahun lalu. “ Kendalanya kalau barang lagi kehabisan stock tapi banyak yang minat, jadi aku mesti buru-buru belanja, trus kadang pengiriman TIKI-nya suka terlambat, jadi kadang ada customer yang bawel karena barangnya belum sampai. Padahal aku udah bilang kalau pengiriman 2-3 hari.”


Inilah yang juga menjadi salah satu kekurangan cara belanja online, karena barang tidak langsung berada di tangan setelah membayar, tetapi harus menunggu beberapa waktu. Berbeda dengan sistem belanja konvensional yang berpegang pada prinsip ‘ada uang, ada barang’.


Segala hal pasti memiliki sisi positif dan negatif, sama halnya dengan cara belanja online yang memang lebih praktis dan efektif, tetapi tetap memerlukan kehati-hatian. Sebelum membeli, pastikan terlebih dahulu online shop tersebut benar-benar ada, agar tidak tertipu. Lebih bagus jika ada rekomendasi dari teman atau keluarga yang bisa dipercaya.


bulaksumur-online.com

0 comments:

Followers