JANGAN terkecoh dengan istilah "pijat plus-plus". Sudah jadi rahasia umum, tempat seperti ini sering mengaburkan layanan pijat (Pijat Panggilan) dengan praktik prostitusi.
Biar tidak masuk ke tempat yang salah, ada beberapa tip yang bisa kita terapkan.
Pertama, lihatlah paket-paket (Pijat Panggilan) yang ditawarkan. Pastikan pengelola tidak menawarkan layanan seks. "Seks merupakan hal yang dilarang dalam etika pijat profesional," ungkap dr. Tirza Z. Tamin, SpRM, Kepala Divisi Rehabilitasi Cedera Olah Raga, Departemen Rehabilitasi Medik RSCM, FKUI.
Kedua, perhatikan prosedur pemijatan. Dalam pemijatan profesional ada standard operating system (SOP) yang harus dilakukan. Misal, wajib melakukan proses screening atau mendiagnosa kondisi klien sebelum dilakukan pemiijatan (Pijat Panggilan).
Ketiga, "Pastikan dahulu, terapisnya lulusan program pelatihan pemijatan (pijat panggilan) yang terakreditasi dan tempatnya sudah memiliki izin negara atau sertifikat yang dikenal secara profesional," saran Soenardi, Direktur Klinik Fisioterapis Sasana Husada.
kesehatan.kompas.com
Jitu Memilih Terapi Pijat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment