Tips Belajar Membaca Buku



Dari publikasi harian kompas di tahun 80-an, saya pernah mencatat bahwa ada beberapa lembaga di indonesia yang menyelenggarakan kursus membaca cepat dengan metode belajar membaca cepat (speed reading). Di antaranya ialah institut manajemen prasetya mulya (1984, sekarang pun masih), aksara dinamika (1984-1985), dan data search indonesia (1987, sekarang tidak lagi). Dan setelah tahun 90-an, saya melihat bahwa speed reading merupakan salah satu metode belajar membaca cepat yang juga ditawarkan oleh lembaga manajemen ppm.

membaca cepat
diperlukan bagi mereka yang ingin terus meluangkan waktu yang relatif sempit untuk belajar membaca cepat. Mereka ini adalah orang-orang yang relatif sibuk karena memikul tugas dan tanggung jawab besar. Para eksekutif puncak, baik di lembaga-lembaga kenegaraan maupun bisnis, adalah contohnya. Kebutuhan mereka akan informasi dan pengetahuan relatif tinggi, sementara aktivitas keseharian mereka sangat padat sehingga waktu membaca sangat sedikit, itupun kalau mereka ingin tetap melakukannya. Pendek kata keterampilan membaca cepat diperlukan terutama bagi orang sibuk yang masih mau membaca. Tidak harus eksekutif puncak, wartawan, pengacara, dokter, atau pengajar dan ibu rumah tangga yang sibuk pun dapat memanfaatkannya.

Kemampuan membaca cepat orang pada umumnya diperkirakan sekitar 100-250 kata per menit (kpm). Dengan mengikuti pelatihan belajar membaca cepat, seberapa cepat kemampuan membaca itu dapat ditingkatkan? Jawabannya sangat bervariasi. Namun dengan menyediakan waktu berlatih membaca cepat 2 jam per minggu selama 4 minggu pertama dapat diharapkan peningkatan 2 kali dari sebelumnya. Tentu saja diperlukan coaching dari orang yang telah terlatih untuk itu, atau setidaknya dengan buku panduan yang cukup mudah diikuti pembacanya.

Ketika saya pertama kali mengikuti kursus belajar membaca cepat dibawah asuhan the liang gie, pembelajar otodidak dan pendiri yayasan studi ilmu dan teknologi di yogyakarta, tahun 1986, saya dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat dari 250 kpm menjadi 500 kpm dalam satu bulan. Hal ini meningkatkan gairah saya untuk lebih rajin membaca, sekalipun waktu itu saya bukanlah orang sibuk. Kala itu saya berhitung secara matematis bahwa bila kecepatan membaca saya rata-rata 500 kpm dan saya membaca buku selama 20 menit per hari, maka dalam satu tahun saya dapat membaca 500 kata x 20 menit x 365 hari = 3.650.000 kata. Andai jumlah kata per buku dihitung 80.000 kata, maka dengan 20 menit membaca tiap hari saya dapat membaca sekitar 45 buku, sebuah jumlah yang memungkinkan seseorang menulis skripsi tingkat strata satu (rata-rata daftar kepustakaan sebuah skripsi di amerika adalah 40-an buku). Menarik bukan?

*) andrias harefa, bekerja sebagai knowledge entrepreneur, learning partner, motivational speaker, dan penulis beberapa buku terbitan gramedia pustaka utama dan penerbit kompas.

Dukung kampanye
stop dreaming start action sekarang


Sumber : www.pembelajar.com (Oleh: Andrias Harefa)

0 comments:

Followers