Menjadi orang kaya melalui properti mengilhami Michael Riady untuk terjun di bisnis properti dan menggarap proyek kelas dunia di Jakarta Barat yaitu The St Moritz penthouse and residences. Cucu pengusaha kondang Mochtar Riady yang mengenyam pendidikan dasar keuangan itu rela untuk berpanas-panas mengamati dan belajar pembangunan sebuah gedung, sehingga memahami proses penyelesaian suatu proyek kondominium bintang lima. "Jujur saja semula saya tidak paham istilah teknis dalam bidang properti, tetapi setelah keterlibatan yang intensif membuat pemahaman terhadap pembangunan sebuah gedung atau kawasan properti meningkat. Jangan lupa penyelesaian suatu proyek memerlukan skema pendanaan yang memadai, sehingga diperlukan kombinasi pengetahuan keuangan dan properti."
Pria kelahiran
Ketertarikan Michael di bidang property, seperti hotel bintang lima bermula ketika dia masih berstatus mahasiswa di AS. "Saya tinggal di apartemen dan melihat orang yang menjalankan bisnis penthouse ini sangat enak. Tempatkan satu teknisi untuk satu blok apartemen atau residence, satu pengurus dan tiga orang yang menjadi front office sudah cukup, sedangkan uang sewa exotic spa terus mengalir, wah ini bisnis kondominium bintang lima yang sangat menguntungkan."
Dia mengaku belajar dari majalah Forbes yang menulis kinerja pebisnis-pebisnis sukses hotel bintang lima di Amerika Serikat yang hampir semuanya berasal dari industri properti. "Kalau mau kaya jalannya adalah bisnis properti, karena hampir semua orang kaya dunia memiliki bisnis properti."
Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mengedepankan demokrasi sekaligus spiritual dan fokus pada bidang yang digeluti, dia mengaku diberikan kebebasan untuk memilih bidang bisnis yang dikehendaki. Keputusan Michael untuk terjun di bisnis property seperti exotic spa selain mendapat dukungan dari pihak keluarga juga dilatarbelakangi oleh prospek bisnis properti yang semakin menjanjikan.
Sebagai anak tertua Andrew Riady, Michael saat ini menjabat sebagai direktur dan dipercaya untuk memimpin mega proyek The St MoritzPenthouses and Residences.
http://web.bisnis.com/
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
Pebisnis Michael Riady
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Bapak M. Riady, anda adalah salah satu keturunan pendiri Lippo Group.
Tolong Bapak sampaikan kepada ayah atau kakek anda bahwa saya adalah karyawan PT Kymco Lippo Motor Indonesia yang dari Bulan Juni 2009 tidak di bayarkan gaji.
Hingga tulisan ini di buat Bulan April 2010 masih belum juga hak2 saya dan 210 karyawan tidak di bayarkan.
Apakah bapak bisa merasakan jika anda tidak di gaji?
Bagaimana bapak bisa mencukupi kebutuhan sehari2 anda?
Apakah kekayaan menutup nurani keluarga Riady?
Tolong bayarkan gaji kami dari Juni 2009, dan jangan sampai kekayaan menutup mata dan telinga bapak.
Terima kasih.
Son Son
Karyawan PT Kymco Lippo Motor Indonesia
Mr M. Riady, you are one descendant of the founder of the Lippo Group.
Can you convey your father or grandfather that I was an employee of PT Kymco Lippo Motor Indonesia is of the Month in June 2009 did not pay salaries.
Until the writing on the Month for April 2010 are still not yet my salary and 210 employees are not given.
Did you feel when you are not in salaries?
How you can meet your daily needs?
Does closing the wealth Riady family of conscience?
Please, pay our salaries from June 2009, and wealth do not close your eyes and ears.
Thank you.
Son Son
Employees PT Kymco Lippo Motor Indonesia
Post a Comment