Selain berbagai suplemen, kini makin banyak ditawarkan berbagai alat pelangsing tubuh dengan cara peluruhan lemak yang amat bervariasi. Ada yang melalui pengaruh panas, getar, hingga infra merah. Sejauh mana produk pelangsing tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan aman dikonsumsi?
Kegemukan memang menjadi momok tidak hanya untuk perempuan, namun juga lelaki. Selain karena sebagian orang menganggap atau merasa kegemukan itu tak sedap dipandang, kegemukan juga berisiko tinggi menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya jantung koroner.
Penelitian di Amerika Serikat tahun 2007 ini menyebutkan, penimbunan lemak berlebihan di daerah perut merupakan faktor risiko utama terhadap terjadinya penyakit jantung.
"Pengukuran lingkar pinggang dan panggul (waist to hip ratio) adalah parameter untuk menetapkan apakah seseorang mengalami obesitas," ujar Ermita Ilyas, dokter spesialis olahraga.
Mengutip hasil survei nasional 1996-1997 di ibu kota seluruh Indonesia yang ditulis Hadi (2005), ditemukan bahwa 8,1 persen laki-laki dewasa (lebih dari 18 tahun) mengalami overweight (kelebihan berat badan/BB), dan 6,8 persen mengalami obesitas (kegemukan). Sedangkan perempuan 10,5 persen overweight dan 13,8 persen obesitas.
Pada kelompok usia 40-49 tahun, overweight sebesar 24,4 persen dan obesitas 23 persen (laki-laki), serta 30,4 persen dan 43 persen (perempuan).
Padahal, obesitas memberi risiko penyakit hipertensi, jantung, dan pembuluh darah, kencing manis (diabetes meletus), serta gangguan lipid darah (dislipidemia).
Gencarnya tawaran
Anda mungkin salah seorang yang kerap atau pernah ditawari alat-alat maupun produk pelangsing yang gencar diadakan di berbagai tempat, seperti mal. Setelah mendengar penuturan penjual, sebagian orang pun tertarik membelinya. Apalagi, iklan tentang berbagai cara pelangsingan tubuh itu juga dikemas dengan sangat meyakinkan, membuat sebagian orang tergoda memakainya.
Ermita pun mencermati semakin banyaknya alat pelangsing yang beredar di pasaran. Misalnya, ada alat pelangsing yang mengklaim dapat mengeluarkan keringat seperti cara kerja sauna, yang sebenarnya tidak meluruhkan lemak namun cairan tubuh.
"Dengan sauna, keringat banyak keluar dan orang pun merasa haus. Namun, setelah minum dan makan, berat badan akan naik lagi. Penurunannya hanya sementara," paparnya.
Alat yang iklannya juga menggiurkan adalah semacam baju ketat yang dipromosikan bisa mengaktifkan molekul-molekul sel pada tubuh, sehingga bisa membuang lemak dan racun. Ada juga alat yang disebut bisa menggetarkan tubuh dengan sangat kuat, sehingga dapat meluruhkan lemak. Atau iming-iming pelangsing aman.
Menurut Ermita, lemak akan berkurang atau dikeluarkan dari jaringan tempat penyimpanan (adiposa) bila diperlukan sebagai sumber energi.
"Pelepasan lemak dari jaringan adiposa membutuhkan rangsangan dari hormon tertentu, akibat tidak tersedianya glukosa. Proses kimianya bertahap, jadi tidak bisa dengan alat yang menggetar-getarkan tubuh atau baju ketat," ujarnya.
Selain alat, obat-obatan pelangsing tubuh juga masih terus ditawarkan. Jenis yang ditawarkan di antaranya obat penekan nafsu makan, dan obat diuretika untuk mengeluarkan cairan tubuh. Ini bisa menyebabkan dehidrasi. Obat pelangsing lain adalah pencahar yang sebenarnya bisa menyebabkan diare. Ada lagi pelangsing berupa obat penghambat pencernaan lemak di usus.
Selain obat-obatan itu, ada pula berbagai produk diet suplemen pelangsing, yang menurut Ermita, boleh dikonsumsi asal dengan pengawasan ahli gizi dan dokter. Misalnya, suplemen yang dapat menghambat pencernaan karbohidrat.
Temukan informasi lainnya mengenai Program Diet - Produk Pelangsing - Produk Diet - Pelangsing Aman - Pelangsing Tubuh hanya di 88db.com
Tingginya Penawaran Produk Pelangsing
www.fupei.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment