Mengenal Sejarah Cincin Kawin


Cincin Kawin - Menikah tak mungkin tanpa Cincin Kawin, kan? “Aturan” ini berlaku Untk semua pasangan di seluruh dunia.


Kebiasaan memberi dan menerima Cincin Kawin dimulai sejak lebih dari 4.800 tahun yg lalu. Mulanya cincin kawin dibuat dari besi biasa, kemudian secara perlahan menggunakan emas, karena terlihat jauh lebih indah.

Keindahan semakin terlihat saat Cincin Kawin dipadupadankan dgn permata. Simbol pertama yg paling terkenal sebagai penghias sebuah Cincin Kawin adalah batu rubi merah. Jenis ini menyimbolkan warna hati, yg penuh cinta. Kemudian ada juga yg memilih batu safir berwarna biru yg menyimbolkan surga. Namun yg paling terkenal tentu saja berlian.

Berlian berasal dari bahasa Yunani, “adamas” yg berarti “tidak dapat dikalahkan”. Orang Yunani kuno percaya bahwa berlian berasal dari bintang yg jatuh ke Bumi dan bisa melindungi pemakainya. Di India permata juga sangat bernilai. Mereka percaya bahwa berlian mampu melawan setan dan mahluk jahat. Sedikit mirip dgn pemikiran para astrolog kuno yg berpendapat bahwa berlian adalah lambang cinta yg abadi, yg juga bisa menjauhkan pemakainya dari sihir juga mimpi buruk.

Hingga saat ini cincin tetap dijadikan simbol pernikahan, hanya bentuk dan hiasannya yg berubah seiring dgn tren. Dan tentunya makna yg terkandung dalam Cincin Kawin ini tidak berubah, yaitu sebagai pengikat, simbol pernikahan yg seharusnya tidak boleh berakhir, sama seperti bentuk cincin yg tidak memiliki akhir.

Jadi apakah cincin kawin harus selalu memakai berlian? Tentu saja tidak. Batu-batu itu hanya merupakan simbol dan sekali lagi hanya sebuah simbol. Cinta dan kesetiaan hanya berasal dari hati yg tulus, bukan?

Sumber: ogahrugi.com

Temukan Info Lain Seputar Wedding

0 comments:

Followers