Menuju Panti Asuhan yang Mandiri



PANTI ASUHAN - Dari 15 panti asuhan di Kebumen, ternyata baru sebagian kecil yang memberikan bekal ketrampilan berusaha sebagai bekal untuk hidup mandiri bila anak-anak asuh mereka sudah keluar dari panti.

pant asuhan

Salah satu panti asuhan yang telah lama memberdayakan anak asuhnya adalah Panti Asuhan (PA) ‘Aisyiyah di Jalan Pemuda Kebumen. Menurut salah seorang pengurusnya, Fatimah (26), 31 anak asuh panti itu, yang semuanya perempuan, semuanya dibekali ketrampilan menjahit, memasak dan membuat parsel selama mereka masih tinggal di panti.

“ Dari ketrampilan itu, selama di sini mereka sudah bisa belajar usaha untuk mendapatkan tambahan uang saku, seperti membuat kerudung, gantungan kunci, tasbih, bros, menerima pesanan aneka makanan dan pembuatan parsel,” tutur Fatimah, di pantinya, Senin (21/2).

Dengan program tersebut, saat ini panti yang mengasuh anak yatim piatu dan anak kaum dhuafa itu sudah berhasil membangun sebuah toko yang terdiri dari bagian produksi dan penjualan di bagian depan panti. Selain sebagai bekal ketrampilan untuk hidup mandiri sekeluarnya dari panti, honorarium yang diperoleh anak asuh dari kegiatan wirausaha tersebut bisa ditabung atau sebagai tambahan uang saku.

“ Di panti ini kebutuhan makan, uang sekolah, seragam sekolah dan kebutuhan sekolah serta uang jajan Rp 750,- per hari kami cukupi. Namun sejumlah keperluan pribadi lainnya harus mereka beli sendiri dari uang saku yang mereka dapatkan dari donatur dan honorarium usaha itu. Dengan adanya honorarium itu mereka juga belajar mengelola keuangan mereka,” jelas Fatimah.

Di Kebumen saat ini ada 6 panti asuhan di bawah naungan ormas Muhammadiyah, termasuk PA ‘Aisyiyah Kebumen, yang menerapkan pola serupa terhadap anak-anak asuh mereka. Seperti di PA Muhammadiyah Kebumen, selain aneka usaha, setiap menjelang Hari Raya Idul Adha, anak-anak asuh diajari mengelola penjualan hewan qurban.

Sedangkan di panti lain seperti PA Asih Pejagoan, PA Darul Yatama dan PA Al Mubarok Kebumen, akibat keterbatasan tenaga dan waktu para pengasuhnya, kegiatan pemberdayaan ketrampilan maupun usaha kepada para anak asuhnya sampai kini masih belum bisa terselenggara.

“ Program seperti itu perlu dijalankan secara intensif agar hasilnya benar-benar optimal. Saat ini kami masih belum bisa fokus untuk melakukannya,” ujar Pengurus PA Asih, M Solekhan. (Dwi)

sumber:.krjogja.com

Lihat juga info PASANG IKLAN gratis di 88DB.com

0 comments:

Followers