Kaos Torres Pun Jadi Sasaran Fans Liverpool



Adalah benar bahwa sekat antara kebencian dan rasa sayang itu sangat tipis adanya. Tiga setengah tahun sejak kedatangannya di Anfield pada Juli 2007 silam, Fernando Torres jadi idola suporter Liverpool. Ia disayang layaknya julukannya, El Nino alias Si Bocah—The Kid.

Kaos Bola Liverpool bernomor 9 dengan nama “Torres” paling banyak dibeli fans Liverpool, selain kaos nomor 8 bernama “Gerrard”. Orang-orang di Merseyside yang punya anak *******, bermimpi punya menantu seperti Torres. Sementara mereka yang masih abg memendam rindu bisa kencan dengan pemain yang mengawali kariernya sebagai kiper ini.




Tetapi, rasa cinta itu mendadak berubah menjadi kebencian ketika Torres memilih keluar. Ya, Torres pindah ke Chelsea hanya beberapa menit jelang penutupan transfer 31 Januari pukul 11 malam waktu Inggris. Tentu saja, kabar ini menjadi headline semua koran di Inggris. Apalagi, kepindahan Torres ke London berujung rekor. Beberapa menit jelang tersiarnya kabar itu, kota Liverpool bergolak. Fans The Reds membakar kaos Liverpool bernomor 9 bertuliskan “Torres”. Dan memang sulit menerima kenyataan ketika pemain idola pergi, apalagi bergabung dengan klub rival seperti yang dilakukan Torres.

Apalagi, dalam sesi perkenalan sebagai pemain anyar Chelsea, Torres menyebut Chelsea sebagai klub “top level” dan tidak ada lagi level setelah Chelsea. Pernyataan itu dianggap menyepelekan kebesaran Liverpool sebagai klub juara 18 kali Liga Inggris dan juara lima kali Liga Champions
Sejarah telah menunjukkan, intimidasi suporter terhadap pemain berstatus mantan idola mereka yang sudah berpindah ke klub lawan, bisa sangat kasar.


0 comments:

Followers